Minggu, 03 November 2013

LANJUTAN LAPORAN BIOPER FEKUNDITAS








 















Fekunditas merupakan ukuran yang paling umum dipakai untuk mengukur potensi produksi pada ikan, karena relative lebih mudah dihitung, yaitu jumlah telur di dalam ovarium ikan betina sebelum berlangsung pemijahan. (Kordi dan Andi, 2010)

Kordi K, M. Ghufron H dan Andi Tamsil. 2010. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan. ANDI OFFSET:Yogyakarta

2.3       Faktor-faktor yang mempengaruhi Fekunditas
Menurut Martalena et al., (2013), nilai fekunditas suatu individu ikan bervariasi karena dipengaruhi oleh :  jenis atau spesies,  umur,  ukuran individu ikan,  makanan,  faktor fisiologi tubuh,  sifat ikan,  kepadatan populasi dan lingkungan hidup dimana individu ikan itu berada.
Martalena, L., R. Elvyra., Yusfiati. Aspek Reproduksi Ikan Parang-Parang  (Chirocentrus dorab Forsskal 1775) Di Perairan Laut Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Kampus Binawidya: Pekanbaru.
           
            Fekunditas sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan perairan. Suhu air mempengaruhi fekunditas secara tidak langsung. Begitu juga kedalaman air dan oksigen terlarut merupakan faktor penghambat terhadap fekunditas. Dalam kondisi lingkungan yang menguntungkan telur dikeluarkan lebih banyak daripada dalam kondisi yang kurang baik. Selain itu fekunditas juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan makanan. Untuk spesies tertentu, pada umur yang berbeda-beda memperlihatkan fekunditas yang bervariasi sehubungan dengan persediaan makanan tahunan (Febianto, 2007)
Febianto, Samsin. 2007. Aspekbiologireproduksiikanlidahpasir (cynoglossus lingua Hamilton-Buchana, 1822) di Perairan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, JawaTimur. IPB: Bogor.

2.4       Macam-macam Fekunditas
Fekunditas adalah jumlah telur yang dihasilkan dalam satu siklus reproduksi. Fekunditas terdiri dari fekunditas mutlak,  fekunditas relatif dan fekunditas nisbi. Faktor yang mempengaruhi fekunditas adalah umur induk, makanan dan lingkungan (Prabowo, 2007).
Prabowo, Wisnu. 2007. PENGARUH DOSIS BACITRACINE METHYLE DISALISILAT (BMD) DALAM EGG STIMULANT YANG DICAMPUR DENGAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP PRODUKTIVITAS IKAN LELE SANGKURIANG Clarias sp. IPB: Bogor

Selanjutnya Royce (1972) menyatakan bahwa fekunditas total ialah jumlah telur yang dihasilkan ikan selama hidupnya. Fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan berat atau panjang. Fekunditas inipun sebenarnya mewakili fekunditas individu kalau tidak diperhatikan berat atau panjang ikan. ( E-  LEARNING USU , 2006 )
E – LEARNING USU. 2006. E –LEARNING ICHTIOLOGY.UNIversitas Sumatra utara.medan. ( hal 57 )

2.5       Cara mendapatkan Telur
            Untuk pengamatan fekunditas dilakukan dengan cara menghitung jumlah telur. Cara mendapatkan telur yaitu dengan mengambil telur dari ikan betina yang mempunyai TKG III dan IV. Setelah itu gonad dihitung dengan menggunakan metode gabungan yang terdiri dari metode gravimetri, volumetrik dan hitung. Gonad diambil pada bagian posterior, median dan anterior (Fatimah,2006).
Fatimah, Lisa. 2006. BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI IKAN KRESEK (Thryssa mystax) PADA BULAN JANUARI-JUNI DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH, JAWA TIMUR. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB : Bogor.
Induk ikan koi dipijahkan dengan bantuan rangsangan hormonal (ekstrak kelenjar hipofisa ikan
mas dosis 1,0-1,5 atau ovaprim dosis 0,5 ml/kg). Penyuntikan dilakukan satu kali di bagian punggung ikan. Telur diperoleh dengan cara pengurutan (stripping).  (K. Sumantadinata ET AL. 2002 )
(K. Sumantadinata ET AL. 2002 . FENOTIPE KETURUNAN PERTAMA IKAN KOI HASIL HIBRIDISASI . JURNAL AKUAKULTUR INDONESIA.IPB. BOGOR

2.6       Cara Menghitung Telur
Untuk menentukan tingkat fertilisasi sperma pada setiap perlakuan, persamaan yang dilakukan adalah (Nurman, 1998 dalam yulianty , 2011):
Fertilisasi sperma=Jumlah telur yang dibuahi
Jumlah telur sampel           ×100%  
Yulianty Adipu, Hengky Sinjal dan Juliaan Watung . 2011.RATIO PENGENCERAN SPERMA TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA, FERTILITAS DAN DAYA TETAS IKAN LELE (Clariassp.) .unsrat . manado
Setelah pemijahan, telur yang berada pada kakaban dan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
J = L/A.2.X butir
dimana:
J = Jumlah Telur
L = Luas kakaban
A = Luas daerah sampel, yaitu 100 cm dan banyaknya
daerah sampel yang dihitung sebanyak 8 tempat
X = Rata-rata jumlah telur dari sampel
2 = Bidang permukaan kakaban
(hengky , 2011 )
Hengky Sinjal .2011.PENGARUH SUBSTRAT IJUK DAN Hydrillasp. TERHADAP DERAJAT PEMBUAHAN
DAN PENETASAN TELUR IKAN MAS. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNSRAT, Manado



2.7       Cara Mengawetkan Telur
Menurut Unus dan Sharifuddin (2010), kemudian gonad tersebut diambil sebagian untuk ditimbang dengan menggunakan timbangan elektrik, selanjutnya butiran telur dihitung. Gonad tersebut diawetkan dengan larutan Gilson untuk melarutkan dinding gonad sehingga butiran telur terlepas. Larutan Gilson dapat melarutkan jaringan-jaringan pembungkus telur sehingga memudahkan dalam perhitungan butir-butir telur (fekunditas).
Unus, Fahriny & Sharifuddin Bin Andy Omar. 2010. Analisis Fekunditas Dan Diameter Telur Ikan Malalugis Biru (Decapterus Macarellus Cuvier, 1833) Di Perairan Kabupaten Banggai Kepulauan, Propinsi Sulawesi Tengah. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan ) Vol. 20 (1) April 2010: 37– 43 Issn: 0853-4489
           
            Fekunditas dihitung berdasarkan jumlah telur yang terdapat dalam ovari pada ikan yang telah mencapai TKG IV. Telur diambil dari ikan betina dengan mengangkat seluruh gonadnya. Telur diawetkan dengan formalin 4%, kemudian dihitung jumlahnya dengan metode menjumlah langsung sesuai TKG. Sampel ikan diambil sekurang-kurangnya 10% dari hasil tangkapan tiap periode sampling(Nasution, et al., 2006).
Nasution, Syahroma; Djamhlariyah S.S, Lukman,Triyanto dan Hasan Fauzi. 2006. Aspek Reproduksl Ikan Beseng Beseng (Telmatherina Ladigesr' Ahl) Darl Beberapa Sungai Di Sulawesi Selatan. Pusat Penelitian Limnologi LIPI. Jatiluhur.

2.8       Sifat-sifat Telur
           

Menurut Mukti (2005), tipe telur ikan mas yang bersifat melekat (adhesif) kemungkinan besar sebagai satu faktor kualitas telur yang menyebabkan rendahnya derajad penetasan pada telur ikan mas. Sifat telur ikan mas yang melekat, membutuhkan tempat pelekatan atau substrat yang baik. Telur ikan mas yang bersifat adhesif yaitu melekat pada substrat atau antara telur yang satu dengan telur yang lain, sering mengakibatkan telur-telur tersebut tidak dapat menetas karena difusi oksigen menjadi berkurang.
Mukti , Akhmad Taufiq. 2005. Perbedaan Keberhasilan Tingkat Poliploidisasi Ikan Mas (Cyprinus carpiolinn.) Melalui Kejutan Panas. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Berk. Penel. Hayati: 10 (133–138), 2005.

Menurut Jasmiko (2013), telur dikelompokkan berdasarkan sifat kualitas kulit luarnya
  • Non adhesive : telur sedikit adhesive pada waktu pengerasan cangkangnya, namun kemudian sesudah itu telur sama sekali tidak menempel pada apapun juga, contoh telur ika salmon
  • Adhesive : setelah proses pengerasan cangkang, telur bersifat lengket sehingga akan mudah menempel pada daun, akar tanaman, sampah, dan sebagainya, contoh telur ikan mas (Cyprinus carpio)
  • Bertangkai : telur ini merupakan keragaman dari telur adhesive, terdapat suatu bentuk tangkai kecil untuk menempelkan telur pada substrat
  • Telur berenang : terdapat filamen yang panjang untuk menempel pada substrat atau filamen tersebut untuk membantu telur terapung sehingga sampai ke tempat yang dapat ditempelinya, contoh telur ikan hiu (Scylliorhinus sp.)
  • Gumpalan lendir : telur-telur diletakkan pada rangkaian lendir atau gumpalan lendir, contoh telur ikan lele (Clarias)

Jasmiko, F. Dion. Pengelompokan Telur Ikan Menurut Sifatnya. http://ohohnandoez.blogspot.com/2013/05/pengelompokan-telur-ikan-menurut.html. Diakses pada hari Kamis, 11 november 2013, pukul 14:26 WIB.

                                       
2.9       Hubungan Fekunditas dengan Panjang Berat
            Menurut Wahyuningsih dan Ternala (2006):
Ø Fekunditas dengan panjang
Fekunditas sering dihubungkan dengan panjang dari pada dengan berat, karena panjang penyusutannya relatif kecil sekali tidak seperti berat yang dapat berkurang dengan mudah. Seringkali para peneliti memplotkan fekunditas mutlak dengan panjang ikan dan hubungan itu ialah :
F = a Lb
Dimana F = fekunditas, L = panjang ikan, a dan b merupakan konstanta yang didapat dari data. Persamaan tersebut kalau ditransformasikan ke logaritma akan mendapatkan persamaan regresi garis lurus :
Log F = log a + b log L
Ø Fekunditas dengan berat
Pengunaan penghitungan fekunditas yang dikorelasikan dengan berat yang dituliskan dengan persamaan :
F = a + bW
dalam beberapa hal hasilnya baik, tetapi ternyata bahwa korelasi antara fekunditas dengan berat adalah tidak linier. Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa berat gonad pada awal kematangan berbeda dengan berat akhir dari kematangan itu karena perkembangan telur yang dikandungnya. Selama dalam proses perkembangan tersebut terjadi pengendapan kuning telur yang berangsur-angsur serta terjadi hidrasi pada waktu hampir mendekati pemijahan.( e – learning USU . 200 6)
E – LEARNING USU. 2006. E –LEARNING ICHTIOLOGY.UNIversitas Sumatra utara.medan.


Hubungan antara Panjang-berat ikan dengan fekunditas adalah suatu fungsi alometrik penting dari suatu parameter yang relevan yang  berguna dalam berbagai aplikasi yaitu pendugaan fekunditas dari suatu populasi ikan, pendugaan fekunditas rata-rata dari suatu kelompok  panjang ikan, membandingkan kapasitas produksi telur antar populasi maupun dalam populasi itu sendiri, memperkirakan kapasitas produksi telur sebagai hasil dari proses pertumbuhan ikan (Said, 2008).
Said, Azwar. 2008. BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN BUJUK (Channa cyanospilos) DI DAS MUSI, SUMATERA SELATAN. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Jilid 15, Nomor 1: 27-34

0 komentar:

Posting Komentar

 
;