Fekunditas merupakan ukuran yang paling
umum dipakai untuk mengukur potensi produksi pada ikan, karena relative lebih
mudah dihitung, yaitu jumlah telur di dalam ovarium ikan betina sebelum
berlangsung pemijahan. (Kordi dan Andi, 2010)
Kordi K, M. Ghufron H dan Andi Tamsil. 2010.
Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan. ANDI OFFSET:Yogyakarta
2.3 Faktor-faktor yang
mempengaruhi Fekunditas
Menurut Martalena et al., (2013), nilai fekunditas suatu
individu ikan bervariasi karena dipengaruhi oleh : jenis atau spesies, umur,
ukuran individu ikan,
makanan, faktor fisiologi tubuh, sifat ikan,
kepadatan populasi dan lingkungan hidup dimana individu ikan itu berada.
Martalena, L., R. Elvyra., Yusfiati. Aspek Reproduksi
Ikan Parang-Parang (Chirocentrus dorab Forsskal
1775) Di Perairan Laut Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Kampus Binawidya:
Pekanbaru.
Fekunditas
sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan perairan. Suhu air mempengaruhi
fekunditas secara tidak langsung. Begitu juga kedalaman air dan oksigen
terlarut merupakan faktor penghambat terhadap fekunditas. Dalam kondisi
lingkungan yang menguntungkan telur dikeluarkan lebih banyak daripada dalam
kondisi yang kurang baik. Selain itu fekunditas juga sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan makanan. Untuk spesies tertentu, pada umur yang berbeda-beda
memperlihatkan fekunditas yang bervariasi sehubungan dengan persediaan makanan
tahunan (Febianto, 2007)
Febianto, Samsin. 2007.
Aspekbiologireproduksiikanlidahpasir (cynoglossus lingua Hamilton-Buchana,
1822) di Perairan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, JawaTimur. IPB: Bogor.
2.4 Macam-macam
Fekunditas
Fekunditas adalah jumlah telur yang
dihasilkan dalam satu siklus reproduksi. Fekunditas terdiri dari fekunditas
mutlak, fekunditas relatif dan
fekunditas nisbi. Faktor yang mempengaruhi fekunditas adalah umur induk,
makanan dan lingkungan (Prabowo, 2007).
Prabowo, Wisnu. 2007. PENGARUH DOSIS
BACITRACINE METHYLE DISALISILAT (BMD) DALAM EGG STIMULANT YANG DICAMPUR DENGAN
PAKAN KOMERSIL TERHADAP PRODUKTIVITAS IKAN LELE SANGKURIANG Clarias sp. IPB:
Bogor
Selanjutnya
Royce (1972) menyatakan bahwa fekunditas total ialah jumlah telur yang
dihasilkan ikan selama hidupnya. Fekunditas relatif adalah jumlah telur
per satuan berat atau panjang. Fekunditas inipun sebenarnya mewakili fekunditas
individu kalau tidak diperhatikan berat atau panjang ikan. ( E- LEARNING USU , 2006 )
E – LEARNING USU. 2006. E –LEARNING ICHTIOLOGY.UNIversitas
Sumatra utara.medan. ( hal 57 )
2.5 Cara mendapatkan
Telur
Untuk
pengamatan fekunditas dilakukan dengan cara menghitung jumlah telur. Cara
mendapatkan telur yaitu dengan mengambil telur dari ikan betina yang mempunyai
TKG III dan IV. Setelah itu gonad dihitung dengan menggunakan metode gabungan
yang terdiri dari metode gravimetri, volumetrik dan hitung. Gonad diambil pada
bagian posterior, median dan anterior (Fatimah,2006).
Fatimah, Lisa. 2006. BEBERAPA ASPEK
REPRODUKSI IKAN KRESEK (Thryssa mystax)
PADA BULAN JANUARI-JUNI DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH, JAWA TIMUR. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB : Bogor.
Induk ikan koi dipijahkan
dengan bantuan rangsangan hormonal (ekstrak kelenjar hipofisa ikan
mas dosis 1,0-1,5 atau ovaprim
dosis 0,5 ml/kg). Penyuntikan dilakukan satu kali di bagian punggung ikan.
Telur diperoleh dengan cara pengurutan (stripping). (K. Sumantadinata ET AL. 2002 )
(K. Sumantadinata ET AL.
2002 . FENOTIPE KETURUNAN PERTAMA IKAN
KOI HASIL HIBRIDISASI . JURNAL AKUAKULTUR INDONESIA.IPB. BOGOR
2.6 Cara Menghitung
Telur
Untuk
menentukan tingkat fertilisasi sperma pada setiap perlakuan, persamaan yang
dilakukan adalah (Nurman, 1998 dalam yulianty , 2011):
Fertilisasi
sperma=Jumlah telur yang dibuahi
Jumlah telur sampel ×100%
Yulianty Adipu, Hengky Sinjal dan Juliaan
Watung . 2011.RATIO PENGENCERAN SPERMA TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA, FERTILITAS
DAN DAYA TETAS IKAN LELE (Clariassp.) .unsrat . manado
Setelah
pemijahan, telur yang berada pada kakaban dan dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
J =
L/A.2.X butir
dimana:
J =
Jumlah Telur
L = Luas
kakaban
A = Luas
daerah sampel, yaitu 100 cm dan banyaknya
daerah
sampel yang dihitung sebanyak 8 tempat
X =
Rata-rata jumlah telur dari sampel
2 =
Bidang permukaan kakaban
(hengky ,
2011 )
Hengky Sinjal .2011.PENGARUH SUBSTRAT IJUK
DAN Hydrillasp. TERHADAP DERAJAT PEMBUAHAN
DAN PENETASAN TELUR IKAN MAS. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, UNSRAT, Manado
2.7 Cara Mengawetkan
Telur
Menurut Unus dan Sharifuddin (2010), kemudian gonad tersebut
diambil sebagian untuk ditimbang dengan menggunakan timbangan elektrik,
selanjutnya butiran telur dihitung. Gonad tersebut diawetkan dengan larutan
Gilson untuk melarutkan dinding gonad sehingga butiran telur terlepas. Larutan
Gilson dapat melarutkan jaringan-jaringan pembungkus telur sehingga memudahkan
dalam perhitungan butir-butir telur (fekunditas).
Unus, Fahriny & Sharifuddin Bin
Andy Omar. 2010. Analisis Fekunditas Dan Diameter Telur Ikan Malalugis Biru
(Decapterus Macarellus Cuvier, 1833) Di Perairan Kabupaten Banggai Kepulauan,
Propinsi Sulawesi Tengah. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan ) Vol. 20
(1) April 2010: 37– 43 Issn: 0853-4489
Fekunditas dihitung berdasarkan jumlah telur yang terdapat dalam
ovari pada ikan yang telah mencapai TKG IV. Telur diambil dari ikan betina
dengan mengangkat seluruh gonadnya. Telur diawetkan dengan formalin 4%,
kemudian dihitung jumlahnya dengan metode menjumlah langsung sesuai TKG. Sampel
ikan diambil sekurang-kurangnya 10% dari hasil tangkapan tiap periode
sampling(Nasution, et al., 2006).
Nasution, Syahroma;
Djamhlariyah S.S, Lukman,Triyanto dan Hasan
Fauzi. 2006. Aspek Reproduksl Ikan Beseng Beseng (Telmatherina
Ladigesr' Ahl) Darl Beberapa Sungai Di
Sulawesi Selatan. Pusat Penelitian Limnologi LIPI. Jatiluhur.
2.8 Sifat-sifat Telur
Menurut Mukti
(2005), tipe telur ikan mas yang bersifat melekat (adhesif) kemungkinan besar
sebagai satu faktor kualitas telur yang menyebabkan rendahnya derajad penetasan
pada telur ikan mas. Sifat telur ikan mas yang melekat, membutuhkan tempat
pelekatan atau substrat yang baik. Telur ikan mas yang bersifat adhesif yaitu
melekat pada substrat atau antara telur yang satu dengan telur yang lain,
sering mengakibatkan telur-telur tersebut tidak dapat menetas karena difusi
oksigen menjadi berkurang.
Mukti , Akhmad Taufiq. 2005. Perbedaan Keberhasilan Tingkat
Poliploidisasi Ikan Mas (Cyprinus
carpiolinn.) Melalui Kejutan Panas. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Airlangga Surabaya. Berk. Penel. Hayati: 10 (133–138), 2005.
Menurut Jasmiko (2013), telur dikelompokkan berdasarkan sifat
kualitas kulit luarnya
- Non adhesive : telur sedikit adhesive pada waktu pengerasan cangkangnya, namun kemudian sesudah itu telur sama sekali tidak menempel pada apapun juga, contoh telur ika salmon
- Adhesive : setelah proses pengerasan cangkang, telur bersifat lengket sehingga akan mudah menempel pada daun, akar tanaman, sampah, dan sebagainya, contoh telur ikan mas (Cyprinus carpio)
- Bertangkai : telur ini merupakan keragaman dari telur adhesive, terdapat suatu bentuk tangkai kecil untuk menempelkan telur pada substrat
- Telur berenang : terdapat filamen yang panjang untuk menempel pada substrat atau filamen tersebut untuk membantu telur terapung sehingga sampai ke tempat yang dapat ditempelinya, contoh telur ikan hiu (Scylliorhinus sp.)
- Gumpalan lendir : telur-telur diletakkan pada rangkaian lendir atau gumpalan lendir, contoh telur ikan lele (Clarias)
Jasmiko, F. Dion. Pengelompokan Telur Ikan Menurut Sifatnya. http://ohohnandoez.blogspot.com/2013/05/pengelompokan-telur-ikan-menurut.html. Diakses pada hari Kamis, 11 november 2013, pukul 14:26 WIB.
2.9 Hubungan Fekunditas
dengan Panjang Berat
Menurut
Wahyuningsih dan Ternala (2006):
Ø Fekunditas dengan panjang
Fekunditas sering dihubungkan dengan panjang dari pada dengan
berat, karena panjang penyusutannya relatif kecil sekali tidak seperti berat
yang dapat berkurang dengan mudah. Seringkali para peneliti memplotkan
fekunditas mutlak dengan panjang ikan dan hubungan itu ialah :
F = a Lb
Dimana F = fekunditas, L = panjang ikan, a dan b merupakan
konstanta yang didapat dari data. Persamaan tersebut kalau ditransformasikan ke
logaritma akan mendapatkan persamaan regresi garis lurus :
Log F = log a + b log L
Ø Fekunditas dengan berat
Pengunaan penghitungan fekunditas yang dikorelasikan dengan berat
yang dituliskan dengan persamaan :
F = a + bW
dalam beberapa hal hasilnya baik, tetapi ternyata bahwa korelasi
antara fekunditas dengan berat adalah tidak linier. Dalam hubungan ini perlu
diperhatikan bahwa berat gonad pada awal kematangan berbeda dengan berat akhir
dari kematangan itu karena perkembangan telur yang dikandungnya. Selama dalam
proses perkembangan tersebut terjadi pengendapan kuning telur yang berangsur-angsur
serta terjadi hidrasi pada waktu hampir mendekati pemijahan.( e – learning USU . 200 6)
E – LEARNING
USU. 2006. E –LEARNING ICHTIOLOGY.UNIversitas Sumatra utara.medan.
Hubungan antara Panjang-berat ikan dengan
fekunditas adalah suatu fungsi alometrik penting dari suatu parameter yang
relevan yang berguna dalam berbagai
aplikasi yaitu pendugaan fekunditas dari suatu populasi ikan, pendugaan
fekunditas rata-rata dari suatu kelompok
panjang ikan, membandingkan kapasitas produksi telur antar populasi
maupun dalam populasi itu sendiri, memperkirakan kapasitas produksi telur
sebagai hasil dari proses pertumbuhan ikan (Said, 2008).
Said, Azwar. 2008. BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN BUJUK (Channa cyanospilos) DI DAS MUSI,
SUMATERA SELATAN. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Jilid
15, Nomor 1: 27-34

0 komentar:
Posting Komentar