MATERI AWAL DAUR HIDUP
1.1
Latar
Belakang
Kelangsungan hidup dipengaruhi oleh kualitas air,
kebutuhan pakan, umur ikan dan lingkungan. Kualitas air yang diukur selama
penelitian diusahakan berada pada kisaran yang sesuai dengan habitatnya,
sedangkan kebutuhan pakan telah disediakan berupa pakan alami (Daphnia) yang sudah diperkaya dengan
viterna. Faktor lain adalah umur ikan, dimana umur ikan berhubungan dengan
pakan. Pada stadia larva merupakan tahapan yang paling kritis dalam siklus
hidup ikan (Mufidah et al., 2009).
Mufidah, Naila Budiatin Wahyu, Boedi
Setya Rahardja dan Woro Hastuti Satyantini. 2009. PENGKAYAAN Daphnia spp. DENGAN
VITERNA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE DUMBO (Clarias
gariepinus). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No.1 ( hal 4 )
Untuk
mempelajari kemampuan hidup suatu spesies
ikan dan
mengurangi tingkat mortalitas yang terjadi terutama pada awal perkembangan
hidup ikan
khusunya untuk
pembudidayaan perlu adanya pengertian mengenai jenis-jenis telur ikan tersebut
dan daur
hidup ikan mulai
dari awal fertilisasi hingga terdeferensiasi untuk menjadi ikan muda. ( E- LEARNING USU , 2006 )
E – LEARNING USU.
2006. E –LEARNING ICHTIOLOGY.UNIversitas Sumatra utara.medan. ( hal 33 )
Tingginya sintasan benih ikan mas ini tidak lepas
dari perawatan yang diberikan selama penelitian. Dalam tahap awal dari daur
hidup ikan terutama dalam stadia larva terdapat masa kritis yang terletak pada
saat sebelum dan sesudah penghisapan kuning telur dan masa transisi mulai
mengambil makanan dari luar. Sehubungan dengan hal ini, pergerakan larva atau
tingkah laku larva untuk mendapatkan makanan, juga kepadatan persediaan makanan
yang baik merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan hidup. Pada saat
kuning telur belum habs dihisap adakalanya larva melakukan pergerakan-pergerakan
yang memerlukan energi (Setyono, 2009).
Setyono,
Budi. 2009. PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI BAHAN PADA PENGENCER SPERMA IKAN
“ SKIM KUNING TELUR “ TERHADAP LAJU FERTILISASI, LAJU PENETASAN DAN SINTASAN
IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO L.). GAMMA Vol. V No. 1 : 1-12 ( hal. 3 )
2.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Bachtiar (2006),
klasifikasi lele dumbo dikelompokkan ke dalam taksonomi sebagai berikut :
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Silaroidae
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias
gariepinus
Bachtiar, Yusuf. 2006. Panduan Lengkap
Budi Daya Lele Dumbo. Depok : Agromedia Pustaka.
(http://books.google.co.id/books?id=hNSI5xRsOXQC&lpg=PA19&ots=90mgErgS6T&dq=Bachtiar%2C%20Yusuf.%202006.%20Panduan%20Lengkap%20Budi%20Daya%20Lele%20Dumbo.%20Depok%20%3A%20Agromedia%20Pustaka.&lr&pg=PA19#v=onepage&q=Bachtiar,%20Yusuf.%202006.%20Panduan%20Lengkap%20Budi%20Daya%20Lele%20Dumbo.%20Depok%20:%20Agromedia%20Pustaka.&f=true)
Ikan lele
yang digunakan berukuran panjang 12,08±0,57 cm. Ikan lele
diadaptasikan
dalam wadah penampungan terlebih dahulu selama 1-2 minggu
sebelum
dimasukkan ke dalam akuarium. Selama adaptasi ikan diberi pakan 2 kali
sehari.
Pakan yang digunakan pakan komersil yang mengandung protein 30%.
Sebelum
masuk penampungan, ikan lele direndam di air garam 0,1% selama 5
Menit(dadang , 2010 ). DADANG KURNIAWAN. 2010.EFEKTIVITAS CAMPURAN Phyllanthus n DALAM
PAKAN UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophil DEPARTEMEN
BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR TEPUNG MENIRAN niruri DAN BAWANG PUTIH Allium sydrophila
PADA IKAN LELE DUMBO sativum Clarias sp.IPB , bogor
Ikan lele
memiliki alat pernapasan tambahan yang sering disebut
arborescent
organ
berbentuk
seperti bunga karang. Alat genital dekat anus
tampak
sebagai to
njolan.
Pada ikan lele jantan tonjolan berbentuk lancip
sedangkan
pada ikan lele betina tonjolan relatif berbentuk membundar (Angka et
al., 1990
dalam windu 2009). WINDU PUJI UTAMI, 2009 )
EFEKTIVITAS
EKSTRAK PACI - PACI
Leucas
lavandulaefolia YANG DIBERIKAN LEWAT PAKAN
UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT MAS Motile
Aeromonas Septicemia PADA IKAN LELE DUMBO Clarias sp
.
2.2
Ciri-ciri Kematangan Gonad
2.2.1 Ciri-ciri Kematangan Gonad
Jantan
Cirri kematangan gonad pada jantan yaitu :
I.
Tidak matang
Gonad
seperti sepasang benang, tapi lebih
pendek
daripada gonad ikan betina pada tingkat
dan
ukuran yang relatif sama, warna kemerahan
II.
Awal pematangan
Gonad
berukuran lebih besar dan berwarna putih
seperti
santan
III.
Pematangan
Ukuran
gonad relatif lebih besar dan mengisi
hampir
separuh rongga perut. Berwarna putih.
IV.
Matang
Gonad
semakin besar ukurannya, semakin pejal,
dan
mengisi sebagian besar rongga perut.
Berwarna
putih.
V.
Mijah
Gonad
sudah terlihat lebih kecil dan lembek,
warnanya
hampir sama dengan TKG IV. Mohammad Fadjar Rahardjo et.al
. 2003) .
Mohammad
Fadjar Rahardjo et.al . 2003.KOMPOSISI MAKANAN IKAN SELANGET, Anodontostoma
chacunda, H.B. 1822 (PISCES: CLUPEIDAE) DI PERAIRAN PANTAI MAYANGAN, JAWA BARAT
Pada
umumnya ikan jantan mencapai matang gonad lebih awal daripada betina. Pada T.
fluviatilis terjadi kematangan gonad yang bervariasi antara bulan Maret sampai
dengan Mei. Perbedaan musun pemijahan ikan disebabkan oleh adanya fluktuasi
musim hujan tahunan, letak geografis dan kondisi ikan.
Sulistiono., Tri Hastuti Kurniatil.,
Etty Riani., dan Seiichi Watanabe. 2001. KEMATANGAN GONAD BEBERAPAJENIS IKAN
BUNTAL (Tetraodon lunuris, T fluviatilis, T. reticularrs) DI PERAIRAN UJUNG
PANGKAH, JAWA TIMUR. .lurnal Iktiologi Indonesia. Vol. I No 2. Th 2001 25-30
ISSN 1693 -0339
2.2.2 Ciri-ciri
Kematangan Gonad Betina
Tingkat kematangan gonad betina yaitu :
V.
Mijah
Warna
gonad hampir sama dengan TKG IV, gonad
lebih
pendek dan kecil dari TKG sebelumnya.
IV.
Matang
Gonad
mengisi sebagian besar rongga perut, berwarna
kuning.
Butiran telur dapat dilihat secara jelas dengan
mata
telanjang.
III.
Pematangan
Gonad
mengisi hampir separuh rongga perut, butiran
telur
sudah mulai dapat dilihat namun masih terlalu
kecil.
Warna kuning.
II.
Awal pematangan
Gonad
berukuran lebih besar dan berwarna
kekuningan,
butiran telur belum dapat dilihat dengan
mata
telanjang.
I.
Tidak matang
Gonad
seperti sepasang benang yang memanjang
pada
sisi lateral dalam rongga perut, transparan
dengan
permukaan licin. Mohammad Fadjar Rahardjo et.al
. 2003) .
Mohammad
Fadjar Rahardjo et.al . 2003.KOMPOSISI MAKANAN IKAN SELANGET, Anodontostoma
chacunda, H.B. 1822 (PISCES: CLUPEIDAE) DI PERAIRAN PANTAI MAYANGAN, JAWA BARAT
Total ikan Kuniran yang diamati Tingkat Kematangan
Gonadnya berjumlah 300 ekor dengan rincian pengamatan TKG untuk ikan jantan
sejumlah 189 ekor, betina sejumlah 111 ekor..Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara umum TKG didominasi masih pada tingkat I
(22%), sedangkanTKG dengan jumlah yang paling sedikit terdapat pada TKG tingkat
VII (2%), menunjukkanIkan yang tertangkap sebagian besar dalam keadaan belum
matang gonad sedangkan ikan
Pada ikan Kuniran betina, TKG tingkat VI (tahap
salin) cukup dominan (23,42%). Urutan berikutnya adalah TKG IV sebesar 22,52%, TKG
II sebesar 16,22%, TKG III sebesar 14,41%, TKG V sebesar 13,51%, TKG VII sebesar
5,41%, dan TKG dengan jumlah persentase terendah terdapat pada TKG I yaitu sebesar
4,5%( Suradi Wijaya Saputra, et al. 2009).
Suradi
Wijaya Saputra, et al. 2009.
BEBERAPA
ASPEK BIOLOGI IKAN KUNIRAN (Upeneus spp)
DI PERAIRAN DEMAK. Jurnal Saintek Perikanan
Vol. 5. UNDIP. semarang
2.3
faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kematangan Gonad
Beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi fungsi reproduksi pada spesies ikan terdiri dari faktor
eksternal
dan faktor
internal. Faktor eksternal meliputi curah hujan, suhu, sinar matahari, tumbuhan
dan adanya ikan
jantan. Pada
umumnya ikan-ikan di perairan alami akan memijah pada awal musim hujan atau
pada akhir
musim hujan,
karena pada saat itu akan terjadi suatu perubahan lingkungan atau kondisi
perairan yang
dapat merangsang
ikan-ikan untuk berpijah (Sutisna, 1995 dalam e- learning 2006).
e- learning usu. 2006 . e – learning ikhtiology
usu.universitas Sumatra utara . medan. ( hal 46 )
Ukuran
ikan pertama kali matang gonad berhubungan dengan pertumbuhan ikan dan
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Ada dua faktor yang mempengaruhi
waktu ikan pertama kali matang gonad yaitu faktor dalam dan luar. Faktor dalam
yang berpengaruh adalah perbedaan spesies, umur, ukuran, serta silat fisiologis
ikan seperti kemampuan adaptasi terhadap lingkungannya. Sedangkan faktor luar
yang mempengaruhi adalah makanan, suhu, arus, dan tekanan penangkapan (Wibowo
et al.,2010).
Wibowo,
Arif, Ridwan Afandi, Kadarwan Soewardi dan Sudarto. 2010. Pengelolaan Sumber
Daya Ikan Belida (Chitala lopis) di Sungai
Kampar, Provinsi Riau. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Volume 2 Nomor 2 ( hal . 9 )
2.4
Macam-macam Hormon Pemicu Kematangan
Gonad
Menurut
Sumantadinata (1981), sel type cyanophil pada pars distalis menghasilkan
sedikitnya tiga macam hormon, yaitu corticotrophin yang berperan dalam
mengawasi sekresi hormon-hormon adrenal; thyrotropin yang berfungsi mengatur
kerja thyroid; dan hormon gonodotropin yang berperan dalam pematangan gonad dan
mengawasi sekresi-sekresi hormon yang dihasilkan oleh gonad.
Sumantadinata,
Komar, 1981. Perkembangan Ikan-Ikan Peliharaan di Indonesia. PT. Sastra Hudaya.
IKAPI.
Nilai
indeks gonad somatik erat kaitannya dengan vitelogenesis, dimana proses terbentuknya
vitelogenin dimulai dari adanya isyarat faktor
lingkungan seperti fotoperiode,
suhu, aktivitas makan, dan faktor lain yang semuanya akan merangsang
hipotalamus untuk mensekresikan Gonadotropin releasing hormone (GnRH). GnRH
yang disekresikan ke dalam darah akan merangsang hipofisis untuk
mensekresikan hormon-hormon
gonado-tropin (Mommsen dan Walsh, 1988).
Peningkatan nilai indeks gonad somatik
dapat disebabkan oleh perkembangan oosit. Vitelogenin adalah bakal kuning telur
yang merupakan komponen utama dari oosit yang sedang tumbuh (Tyler, 1991). Pada saat
Darwisito, S., M. Zairin Jr., D. S. Sjafei., W. Manalu.,
dan A. O. Sudrajat. 2008. PEMBERIAN PAKAN MENGANDUNG VITAMIN E DAN MINYAK IKAN
PADA INDUK MEMPERBAIKI KUALITAS TELUR DAN LARVA IKAN NILA (Oreochromis
niloticus). Jurnal Akuakultur Indonesia,
7(1): 1–10 (2008)( hal 3)
Penggunaan induk
jantan ikan mas yang disuntik ovaprim maupun tidak, dapat mengimbas ikan
tawes untuk memijah. Feromon dari induk jantan direspon oleh saraf yang terletak di
sisi saraf olfaktori pada induk betina
dan akan diteruskan ke hipotalamus. Respon feromon menyebabkan terjadinya
peningkatan hormon neurofisa sehingga bila kadarnya telah mencapai tingkat
tertentu mengakibatkan pengeluaran telur oleh betina.
Zairin M.., R.
K. Sari dan M. Raswin. 2005. PEMIJAHAN IKAN TAWES DENGAN SISTEM IMBAS
MENGGUNAKAN IKAN MAS SEBAGAI
PEMICU. Jurnal Akuakultur Indonesia, 4
(2): 103–108 (2005)(hal 3)
2.5
Teknik Penyuntikan
Mencit Barbie berumur
8 minggu diinjeksi antigen (priming)yang dicampur dengan Incomplete
Freund's Adjuvant (IFA) dengan perbandingan 1:1 (v/v) dan dilakukan
secara intraperitoneal pada dosis 0,1 mU ekor atau setara dengan
109cfu/ekor mencit. Pada mingguke-2dan ke-3dilakukan injeksiulang (boostet)
dengan antingen dan dosis yang sama seperti pada saat penyuntikan yang pertama.
Setelah diketahui bahwa kadar antibody iyang terbentu cukup tinggi(log10 2-3)
berdasarkan hasil pengukuran dengan teknik ELISA, maka dilakukan injeksi
terakhir dengan antigen serupa tanpa penambahan IFA dan diberikan secara intra
venapada dosis 0,2 mUekor. Empat hari kemudian dari saat penyuntikan
terakhir, dilakukan pemfusian sellimfosit hiperimun dengan sel mieloma
Sp-2/0-Ag.(
hambali et al, 2002 )
.( hambali et al, 2002 )PRODUKSI DAN KARAKTERISASI
ANTIBODI MONOKLONAL (MAB)
ANTI-Mycobacterium forluitum UNTUK DIAGNOSIS PENVAKIT
MIKOBAKTERIOSIS PADAIKAN
Penyuntikan
dilakukan sesuai perlakuan konsentrasi secara intraperitoneal sebanyak
0,1 ml/ekor ikan. Pengamatan jumlah kematian ikan dilakukan selama 7 hari.
Probiotik dicampurkan ke pakan yang sebelumnya telah diukur dosisnya yaitu 3,3
ml/kg pakan. Pengenceran probiotik menggunakan air dengan perbandingan 1:50.
Pencampuran dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan probiotik ke pakan
menggunakan sprayer dan kemudian dikeringanginkan selama ± 2 jam(Septiarin.2012 ).
Septiarin et
al. 2012. PENGARUH WAKTU PEMBERIAN
PROBIOTIK YANG BERBEDA TERHADAP RESPON IMUN NON – SPESIFIK IKAN MAS ( Cyprinus
carpio L.) YANG DIUJI TANTANG DENGAN BAKTERI Aeromonas salmonicida.
e
Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan.
2.6
Pengertian Pemijahan
Proses
pemijahan alami pada suhu air berkisar 25-30 derajat celcius , keaseman (pH)
6.5-7.5, dan ketinggian air 0.6-1m. pemasukan induk ikan ke dalam kolam
dilakukan pada padi dan sore hari karena suhu tidak tinggi, dan untuk menjaga
agar induk tidak stress, induk dimasukkan satu persatu.
PETUNJUK TEKNIS PEMBENIHAN DAN PEMBESARANIKAN NILA Oreochromis
niloticus Dinas Kelautan dan
Perikanan Daerah Provinsi Sulawesi tengah
(http://books.google.co.id/books?id=ovOh3x9UqRYC&lpg=PA60&ots=Ot8pfkalFG&dq=PETUNJUK%20TEKNIS%20PEMBENIHAN%20DAN%20PEMBESARANIKAN%20NILA%20Oreochromis%20niloticus%20Dinas%20Kelautan%20dan%20Perikanan%20Daerah%20Provinsi%20Sulawesi%20tengah&lr&pg=PA60#v=onepage&q&f=false
Setelah 2-3 hari sejak dipasangkan,
umumnya induk lobster air tawar akan melakukan perkawinan (pemijahan). Tanda
induk betina telah melakukan pemijahan adalah terlihatnya kandungan telur dalam
tubuh (abdomen) induk lobster air tawar betina dengan warna telur yang semakin
tua. Selanjutnya induk lobster air tawar betina akan mengerami telur yang telah
terbuahi tersebut selama 30-35 hari. Setelah telur menetas, selanjutnya larva
lobster air tawar red claw akan tetap menempel pada tubuh (abdomen)
induk lobster air tawar betina selama kurang lebih 1-2 minggu. Selanjutnya
larva dipindahkan ke dalam bak inkubasi berupa akuarium berukuran 0,5x0,3x0,3
cm.
Akhmad Taufiq Mukti
2009 PENGARUH SUPLEMENTASI MADU DALAM PAKAN INDUK BETINA TERHADAP PERSENTASE
JANTAN DAN BETINA, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH LOBSTER AIR TAWAR RED
CLAW (Cherax quadricarinatus) Laboratorium Pendidikan
Perikanan - Program Studi Budidaya Perairan, FKH Universitas Airlangga Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar