Linier programming merupakan teknik perencanaan yang bersifat
analistis yang analisisnya memakai model matematika. Tujuannya adalah menemukan
beberapa kombinasi alternatif pemecahan masalah kemudian dipilih mana yang
terbaik diantaranya. Tujuan tersebut dalam rangka menyusun strategi dan
langkah-langkah kebijakan lebih lanjut tentang alokasi sumberdaya dan dana yang
terbatas guna mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan secara optimal.
Penekanannya disini adalah pada alokasi optimal atau kombinasi optimum, artinya
suatu langkah kebijakan yang pertimbangannya telah dipertimbangkan dari segala
untung dan rugi secara baik, seimbang dan serasi. Artinya yang berdaya guna
(efisien) dan berhasil guna (efektif). Alokasi optimal tersebut adalah
memaksimalkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang memenuhi persyaratan yang
dikehendaki oleh kendala dalam bentuk ketidaksamaan linier (Nasendi dan Afendi,
1985).
Selanjutnya
dikatakan oleh Soekartawi, 1992 tentang pengertian L.P adalah suatu metode
programasi yang variabelnya disusun dengan persamaan linier. Linier programming
adalah suatu model umum yang dipakai untuk menyelesaikan masalah pengalokasian
sumberdaya yang terbatas secara optimal. Pengertian linier adalah semua
persamaan dan fungsi matematis yang digunakan merupakan fungsi linier.
Programming berarti berkaitan dengan perencanaan. Jadi L.P adalah mencakup
perencanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dengan menggunakan
anggapan-anggapan hubungan linier untuk mencapai hasil yang maksimal (Marwan
dan Wahyu, 1984).
Dari beberapa
pengertian L.P diatas dalam kedudukannya sebagai alat bantu analisis dalam
manajemen kuantitatif dan hubungannya dengan riset operasi dapat dijelaskan
melalui skema 1 :
Pada skema 1
tampak bahwa dalam suatu usaha atau semua kegiatan baik berkaitan dengan bisnis
maupun tidak akan selalu berhubungan dengan manajemen. Manajemen adalah
sekumpulan orang-orang atau badan usaha yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Manajemen juga berhubungan erat dengan pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan yang tepat sangat membantu manajemen untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Salah satu alat yang dapat membantu dalam pengambilan
keputusan yang bersifat kuantitatif adalah linier programming. Demikian juga
riset operasi yang mana L.P merupakan bagian dari program-programnya dapat
membantu untuk keperluan analisis dalam mengambil keputusan secara kuantitatif.
Dalam suatu
usaha umumnya sumberdaya yang dimiliki sangat terbatas. Sumberdaya dapat berupa
alam, tenaga kerja, dan buatan. Misalnya lahan, jam kerja, kapasitas mesin,
ruangan, modal kerja dan lain-lain. Permasalahannya adalah bagaimana dengan
sumberdaya yang terbatas tersebut hasil yang dicapai maksimum dan penggunaan
input dapat efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai tujuan itu dapat
digunakan linier programming dan variasinya. Walaupun L.P sering digunakan
dalam menganalisis pengambilan keputusan secara kuantitatif bukan berarti tidak
mempunyai kelemahan. Kelebihan dan kelemahan L.P sebagai alat bantu manajemen
kuantitatif adalah :
a. Kelebihan :
v Mudah dilaksanakan apalagi kalau dengan menggunakan komputer
v Dapat menggunakan banyak variabel, sehingga berbagai
kemungkinnan untuk memperoleh pemanfaatan sumberdaya yang optimum dapat dicapai
v Fungsi tujuan dapat difleksibelkan sesuai dengan tujuan
penelitian atau berdasarkan data yang tersedia.
b. Kelemahan :
v Bila alat bantu komputer tidak tersedia, maka cara L.P dengan
menggunakan banyak variabel akan menyulitkan analisisnya. Variabel 5 sampai 6
masih dapat dianalisis atau diselesaikan dengan manual. Sedangkan jika
variabelnya lebih dari 6 maka sebaiknya harus diselesaikan dengan menggunakan
komputer.
v Penggunaan asumsi linieritas, karena kenyataan yang sebenarnya
kadang-kadang asumsi ini tidak sesuai.
Dalam buku ini akan dibahas penyelesaian persoalan dengan
analisa L.P dan variasinya di bidang perikanan dengan menggunakan metode
aljabar, grafik, simpleks, transportasi, dan integer L.P. Semua model
menggunakan model matematika. Persoalan L.P yang akan disajikan baik dengan
tujuan memaksimalkan hasil ataupun meminimalkan biaya. Hasil disini dapat
berupa penerimaan, atau keuntungan. Sedangan minimal biaya misalnya dalam hal
biaya produksi atau biaya pemasaran.
0 komentar:
Posting Komentar